Beberapa ilmuwan dan juga Astronom yang jelajahi planet Saturnus akhirnya menemukan sesuatu yang mirip dengan yg ada di Bumi, para astronom berhasil menemukan danau terbesar di salah satu satelit Saturnus, Titan.
Astronom dari Universitas Cornell memperkirakan kedalaman danau tersebut adalah 306 meter serta beukuran sangat luas.
Penemuan danau yang diberi nama Kraken Mare adalah hasil dari pemilahan data oleh ilmuwan dari misi Cassini saat melintasi Titan, Kids.
Menurut para peneliti, untuk komposisi masing-masing danau sudah dilakukan pengukuran namun untuk danau Kraken Mare mengandung sekitar 80 persen cairan di permukaan satelit.
Sebelumnya, peneliti hanya memperkirakan kedalamannya hanya mencapai 35 meter saja.
Hal tersebut berdasarkan data awal dari misi Cassini yang telah dikumpulkan.
Setelah data terkumpul semua perkiraan ilmuwan rupanya salah karena danau tersebut lebih besar 10 kali dari perkiraan awal.
Selain itu, misi Cassini menggunakan altimeter radar dari jarak sekitar 965 kilometer untuk menghitung kedalaman laut.
Altimeter adalah alat untuk mengukur ketinggian atau tinggi suatu tempat dari permukaan bumi berdasarkan tekanan udara yang biasa digunakan dalam pesawat terbang.
Para ilmuwan menghitung kedalaman laut menggunakan sinyal radar dengan mencari tahu berapa lama sinyal radar memantul kembali dari permukaan cairan dan dari dasar laut.
Ilmuwan juga membandingan perbedaan kedalamaan serta komposisi cairan yang terdapat dalam danau tersebut melalui energi sinyal radar yang diserap danau.
Setelah para ilmuwan melakukan penelitian, para ilmuwan menemukan komposisi danau Kraken Mare berisi campuran metana dan etana.
Metana dan Etana yang ada dalam danau dapat membantu para ilmuan untuk mengetahui siklus curah hujan di Titan.
Titan sendiri dikenal salah satu satelit yang memiliki atmosfer tebal berupa lubung gas nitrogen, Kids.
Adanya atmosfer tebal juga membedakan Titan dengan satelit di tata surya kita yang cenderung memiliki eksosfer tipis atau tanpa atmosfer.
Saat ini, para ilmuwan sedang mengerjakan konsep kapal selam. Kapal selam tersebut nantinya dipakai untuk menyelami danau Kraken Mare.
Namun, hal tersebut menunggu persetujuan Nasa. Jika mendapat persetujuan dan dana, para ilmuwan akan berangkat pada tahun 2030.
Selain Kraken Mare, para ilmuwan juga melakukan penelitan pada pulau ajaib Ligeia Mare yang bisa muncul dan hilang secara teratur.
Peneliti juga melakukan pengamatan di muara yang lebih kecil bernama Moray Sinus yang diperkirakan memiliki kedalaman 85 meter.