Presiden Joko Widodo bertemu dengan Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19.
Dalam pertemuan tertutup yang berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (9/9/2020) itu, Jokowi memberi pesan khusus kepada tim.
“Bapak Presiden meminta agar kita bekerja dengan cepat, tetapi yang paling penting mengikuti segala prosedur,” kata Ketua Penanggungjawab Tim yang sekaligus Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro usai pertemuan.
Menurut Bambang, Presiden ingin tim bekerja cepat karena vaksin Covid-19 ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Baca juga: Penelitian Awal, Vaksin Covid-19 Perlu Disuntikkan Lebih dari Sekali
Dengan adanya vaksin, maka diharapkan pandemi bisa selesai dan kehidupan masyarakat kembali normal.
Namun, pengembangan vaksin juga harus hati-hati agar bisa efektif menangkal Covid-19 serta tak menimbulkan efek samping.
“Vaksin harus aman tanpa efek samping yang membahayakan dan vaksin diharapkan akan manjur dan berkhasiat untuk memperkuat daya tahan tubuh menghadapi COVID-19 yang kita tidak tahu berapa lama lagi,” kata Bambang.
Bambang menyebut, pengembangan bibit vaksin merah putih yang dilakukan Eijkman saat ini sudah mencapai 50 persen.
Baca juga: Tiga Perusahaan Swasta Akan Dilibatkan Produksi Massal Vaksin Covid-19
Uji coba pada hewan ditargetkan rampung pada tahun ini.
Dengan demikian, pada awal tahun depan bisa dilakukan uji klinis pada manusia.
Lalu jika uji klinis fase I, II dan III lancar, maka produksi massal bisa dilakukan.
“Perkiraannya triwulan IV 2021 kita bisa produksi dalam jumlah besar,” kata Bambang.
Selain vaksin merah putih yang dikembangkan di dalam negeri, Indonesia juga bekerjasama dengan dua negara untuk mendatangkan vaksin Covid-19. Indonesia menjalin kerjasama dengan perusahaan China, Sinovac Biotech Ltd, serta perusahaan United Emirates Arab, Group 42.