Seorang pria di Medan sudah 12 tahun menjadi anggota TNI gadungan. Beruntung kedoknya akhirnya terbongkar setelah ia berpapasan dengan seorang prajurit asli yang bertugas di Koramil 0201-05/Medan Baru.
Pria bernama Muslianto itu berkediaman di Kompleks IDI, Jalan Pintu Air IV, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor. Dia sudah 12 tahun menjadi TNI gadungan berpangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu).
Kedok Muslianto terbongkar setelah ia berpapasan dengan Babinsa Koramil 0201-05/Medan Baru, Serka H Purba di kawasan Jalan Luku, tak jauh dari Fly Over Simpang Pos.
Saat itu, Serka Purba melihat ada keganjilan pada seragam PDL NKRI yang dipakai Muslianto.
“Saat berpapasan di atas sepeda motor, Serka H Purba melihat seragam PDL yang dipakai pelaku tidak sesuai aturan yang berlaku,” ujar Dandim 0201/BS, Letkol Inf Agus Setiandar, SIP pada Kamis (30/7).
Serka H Purba semakin curiga ketika ditanya mengenai KTA dan NRP-nya, pelaku memberikan jawaban yang berbelit-belit.
“Setelah diinterogasi secara marathon oleh Danramil 0201-05/Medan Baru, Kapten Arm Edi Hutabarat yang didampingi Serka H Purba dan sejumlah Babinsa lainnya, Muslianto akhirnya mengakui dirinya sebagai tentara gadungan,” ungkap Letkol Agus.
Saat diinterogasi, Muslianto tetap meyakinkan dirinya seorang prajurit asli dengan membawa seragam PDL NKRI berpangkat Peltu, sepatu lars panjang, baret, sangkur, dan sebuah pistol jenis Air Soft Gun. Selain itu, dia memegang KTP, SIM hingga Kartu Keluarga, semuanya pun mencantumkan identitasnya sebagai Prajurit TNI AD.
“Penggunaan identitas TNI AD di semua dokumen ini, dimaksudkan pelaku untuk memudahkan aksinya dalam membacking kegiatan-kegiatan proyek. Seperti pengemasan tabung elpiji, dan kegiatan pemasangan kabel bawah tanah milik PLN,” ujar Letkol Agus.
Dengan identitasnya sebagai Prajurit TNI AD, maka pelaku dapat memanfaatkannya untuk mempermudah pengurusan kredit motor, dan pengurusan melamar kerja maupun masuk perguruan tinggi oleh dua orang anaknya.