Pada 27 Oktober 2020 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Utara untuk meninjau salah satu kawasan Food Estate atau Lumbung Pangan Nasional. Salah satunya di Desa Siria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Rupanya kawasan Food Estate yang berada di Tanah Toba itu merupakan kampung halaman Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut pun mengungkapkan kebanggannya.
“Saya merasa sangat bangga ketika tanah kelahiran saya, Tanah Toba dipilih menjadi salah satu Kawasan Food Estate atau Lumbung Pangan Nasional yang sudah didapuk menjadi Program Strategis Nasional (2020-2024). Tiga hari yang lalu, saya bersama jajaran kementerian terkait diminta untuk mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau perkembangan kawasan Food Estate tepatnya di Desa Siria-ria,” ujar Luhut seperti dikutip dari akun Facebook resminya, Sabtu (31/10/20).
Baca Saja: Polda Jatim Mengucapkan Dirgahayu Divisi Humas Polri ke-69
Ia menjelaskan, sejak peringatan tentang ancaman krisis pangan dunia akibat pandemi COVID-19 dikeluarkan oleh Organisasi PBB untuk pangan dan pertanian dunia (FAO) di bulan Maret 2020, pemerintah berpikir sudah saatnya kita harus berbenah dalam hal ketahanan pangan nasional.
Apalagi setelah membaca riset yang dirilis oleh banyak pengamat dan peneliti pertanian, menunjukkan bahwa indeks ketahanan pangan nasional Indonesia mengalami kenaikan, namun sayangnya kenaikan ini tidak selaras dengan ketahanan pangan mandiri Indonesia karena masih adanya peningkatan jumlah impor bahan pangan setiap tahunnya.
“Perlu saya jelaskan bahwa Kawasan Food Estate akan dibangun di dua provinsi untuk program tahap awal, pertama di Provinsi Sumatera Utara dan kedua di Provinsi Kalimantan Tengah. Jika di Kalimantan Tengah akan dibangun Food Estate khusus untuk padi dan singkong, nantinya Food Estate di Provinsi Sumatera Utara akan difokuskan untuk menanam tiga komoditas pangan, yakni kentang, bawang merah, bawang putih, wortel, serta tanaman hortikultura lainnya,” tutur Luhut.
Pemilihan lokasi Kawasan Food Estate di Provinsi Sumatera Utara tepatnya di empat Kabupaten yaitu Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kabupaten PakPak Bharat, dilakukan melalui serangkaian kajian lingkungan dan proses peralihan fungsi kawasan hutan lewat survei lapangan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bersama jajaran kementerian terkait dengan melibatkan akademisi dari berbagai Universitas dan Institut ternama di bidang Pertanian, pada 20-24 September 2020.
Baca Saja: Ulang Tahun Humas Polri Berhasil Ditetapkan
Dari luas keseluruhan 60.000 hektare yang tersedia, 30.000 hektare sudah siap digunakan untuk Food Estate. Luhut memastikan bahwa delineasi Kawasan Food Estate tidak melewati batas hutan lindung atau area konservasi lainnya.
“Saya melihat ada semangat dan optimisme tersendiri yang muncul di mata para petani ketika Presiden datang ke sana. Ada antusiasme tersendiri yang saya lihat dan amati dari pembicaraan para petani dengan Presiden tentang program yang sudah berjalan ini, akan bisa dilihat hasilnya kira-kira dua bulan ke depan,” ucap Luhut.
Apalagi, Luhut melanjutkan, lahan-lahan di Humbang Hasudutan ini akan menjadi contoh bagi penerapan koperasi pertanian dari hulu ke hilir dari budidaya pasca panen dan kemudian masuk ke industri pertanian. Sehingga bisa terwujud kawasan hortikultura terpadu yang berdaya saing, ramah lingkungan dan modern yang hasilnya bisa didapat oleh petani dalam jumlah yang lebih besar serta menjadi percontohan untuk provinsi lainnya yang ingin membuat Food Estate.
Melihat semangat dan optimisme dari para petani di Desa Siria-Ria ini, Luhut mengaku terharu karena kecintaan terhadap tanah air dan bangsanya tak habis-habis ditunjukkan oleh masyarakat Toba.
“Hari ini kita mungkin belum merasa resah karena bahan pangan masih tersedia, namun krisis pangan global sudah mengintai dari jauh. Oleh karena itu, kita tidak boleh tinggal diam, terobosan dan langkah harus terus diupayakan demi mempersiapkan segala kemungkinan yang terjadi di masa mendatang. Sehingga kelak ketika pandemi ini usai, Indonesia mampu mencapai cita-cita besarnya yaitu Ketahanan Pangan Nasional secara mandiri lewat swasembada pangan secara keseluruhan serta merajai ekspor bahan pangan di seluruh dunia,” tutupnya.
Baca Saja: Sejarah Humas Polri Hingga Hut Div Humas Polri ke 69