Hari ini menjadi sebuah catatan sejarah tersendiri pasalnya Harga saham PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) langsung melesat dalam debutnya melantai di bursa hari ini Kamis (4/8/2022).
Emiten crude palm oil (CPO) milik Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam tersebut dibuka menguat 20,00% di Rp360 dari harga perdananya di Rp300.
Hingga pukul 09:10 WIB, perusahaan tercatat berkode JARR itu terbang 24,67% ke Rp374. Sebanyak 165,83 juta saham JARR ditransaksikan senilai Rp60,16 miliar. Adapun frekuensi transaksi mencapai 13.214 yang membuatnya menjadi salah satu saham yang paling aktif diperdagangkan.
Berdasarkan prospektus, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) merupakan perusahaan tercatat ke-33 di bursa pada tahun 2022. Emiten bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, khususnya pada pengolahan kelapa sawit dan produksi biodiesel.
Selain itu, perseroan juga menjalankan kegiatan usaha di bidang perdagangan besar buah yang mengandung minyak, perdagangan besar minyak dan lemak nabati, serta perdagangan besar bahan bakar padat, cair dan gas.
JARR menawarkan saham sebanyak 1,22 miliar saham baru atau setara 15,29% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Dengan harga yang ditawarkan, perseroan menargetkan dana IPO sebesar Rp366,88 miliar.
Perusahaan yang akan melantai dengan kode JARR ini berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 84,16 miliar hingga kuartal I 2022. Perolehan tersebut berbalik dari sebelumnya yang merugi sebesar Rp7,82 miliar.
Hingga akhir Maret 2022, perseroan juga mencatat kenaikan pendapatan bersih yang fantastis hingga mencapai 12.433% menjadi Rp 1,30 triliun dari sebelumnya hanya sebesar Rp 10,39 miliar.
Adapun, peningkatan tersebut ditopang oleh adanya peningkatan volume penjualan FAME sebesar Rp 1,09 triliun seiring dengan beroperasinya pabrik pengolahan biodiesel perseroan pada bulan September 2021.
Selain itu, penjualan produk baru Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) tercatat sebesar Rp 30,90 miliar, Crude Glycerin (CG) sebesar Rp 132,75 miliar, dan Fatty Matter (FM) sebesar Rp10,73 miliar.