Bakal Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Machfud-Mujiaman batal menjalani tes psikologi yang digelar KPU di Graha Amerta, RSUD Soetomo, Kota Surabaya, Jatim, Selasa (8/9).
Bacawawali Surabaya Mujiaman membenarkan dirinya bersama Machfud batal untuk ikut tes psikologi gelombang pertama. Selanjutnya, dijadwalkan oleh KPU Kota Surabaya pada gelombang kedua. ”Tadinya gelombang I. Akan tetapi, saya juga tidak tahu, KPU hanya memberi tahu seperti itu,” kata Mujiaman seperti dilansir dari Antara di Surabaya pada Selasa (8/9).
Selain itu, Mujiaman mengaku, pihaknya sampai saat ini belum menerima hasil swab test yang dilaksanakan di RSUD Soetomo pada Senin (7/9).
Saat ditanya kenapa pasangan Machfud-Mujiaman yang diusung delapan parpol belum menerima hasil swab, sementara paslon lainnya, Eri-Armuji, yang diusung PDIP sudah, Mujiaman mengatakan, pihaknya sudah menanyakan kepada pihak RSUD Soetomo.
”Jawaban mereka, belum selesai. Mungkin karena kami datang ke RSUD Soetomo sekitar pukul 11.00 WIB jadi hasilnya belum selesai,” ujar Mujiaman.
Meski demikian, Mujiaman mengaku, dia dan Machfud hingga saat ini, dalam kondisi sehat. Mujiaman mengaku pernah positif Covid-19 pada saat masih menjabat dirut PDAM Surabaya. ”Dahulu sudah pernah positif. Kalau sudah pernah, Insya Allah, lebih tahan,” tutur Mujiaman.
Baca Juga: Peluang Menang Machfud-Mujiaman, Gerindra Ditarget Dulang 275 Ribu Suara
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya Nur Syamsi dan anggota KPU Surabaya Soepriyatono belum bisa dikonfirmasi terkait dengan hasil swab bakal paslon. Saat dihubungi mereka tidak menjawab panggilan telepon.
Soepriyatono sebelumnya mengatakan, bahwa hasil swab test tidak menjadi bagian dari syarat yang bisa menggugurkan pencalonan. Kalau paslon yang mendaftar hasilnya negatif, KPU membolehkan datang untuk tes kesehatan lanjutan. Apabila ada yang positif, protokol kesehatan dijalankan, yakni disarankan untuk isolasi terlebih dahulu.