Hari Kesaktian Pancasila adalah hari nasional di Indonesia yang diperingati setiap 1 Oktober. Ini terjadi setelah Peristiwa Gerakan 30 September yang lebih dikenal sebagai G30S/PKI.
Dimana diketahui pada peristiwa G30S/PKI, tujuh jenderal serta beberapa orang lainnya dibantai sekelompok orang yang menurut otoritas militer pada saat itu disebut sebagai Partai Komunis Indonesia (PKI) Gejolak yang timbul akibat G30S/PKI sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia, sehingga dinamakan Hari Kesaktian Pancasila. (29/9)
Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai macam suku, Ras Agama yang berbeda berda serta di bentuk dalam sebuah Lambang Garuda Pancasila.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bermula dari Surat Keputusan Menteri atau Panglima Angkatan Darat Jenderal Soeharto pada 17 September 1966 lalu. Setelah keputusan tersebut keluar, Wakil Panglima Angkatan Darat Letjen Maraden Panggabean menjelaskan, Pancasila sebagai way of life bangsa indonesia padatanggal itu mendapat ancaman yang luar biasa sehingga hampir saja Pancasila musnah dari Bumi Pertiwi.
Gerakan 30 September, merupakan upaya perebutan kekuasaan, Peringatan Mengenang jasa para Pahlawan yang Gugur dimedan perang.
Seputar G30S/PKI, Peristiwa Penting dalam Sejarah Indonesia
1. Sejarah Singkat Lahir dan Rumusan Pancasila
Sejak tanggal 1 Maret 1945, pembentukan Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia sudah mengajukan pertanyaan penting tentang dasar Negara Indonesia. Hal tersebut memicu upaya untuk merumuskan Pancasila sebagai dasar negara resmi.
Dimulai pada pidato tentang ‘lima dasar’ oleh Muhammad Yamin hingga pidato pada tanggal 1 Juni 1945 yang berisi tentang ‘Lahirnya Pancasila yang dilakukan oleh Sukarno. Pada 22 Juni 1945 Pancasila kemudian disusun sehingga menjadi Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945.
2. Penghapusan 7 kata Piagam Jakarta
Pada 18 Agustus 1945, sehari setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Sukarno dan Hatta, Piagam Jakarta disahkan sebagai Pembukaan UUD 1945. Para pendiri bangsa kala itu menghapus 7 kata sila pertama dalam piagam Jakarta yakni: ‘dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya’. Ketujuh kata itu mengikuti kata ‘Ketuhanan’.
3. Gerakan 30 September (G30S) PKI
Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 1965 faktanya erat berkaitan dengan peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S). Tragedi ini merupakan sebuah gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia dari negara berdasarkan Pancasila menjadi negara komunis.
Enam perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI Angkatan Darat menjadi korban dalam Gerakan 30 September. Mereka adalah:
– Letnan Jendral Anumerta Ahmad Yani
– Mayor Jendral Raden Soeprapto
– Mayor Jendral Mas Tirtodarmo Haryono
– Mayor Jendral Siswondo Parman
– Brigadir Jendral Donald Isaac Panjaitan
– Brigadir Jendral Sutoyo Siswodiharjo
– Lettu Pierre Andreas Tendean
Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila
4. Penyelenggaraan upacara di berbagai Institusi Negara
Menurut informarmasi yang berkembang, Penyelenggaraan upacara untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober akan dilakukan di berbagai institusi negara (berbagai daerah)
5. Pengibaran Bendera
Sebelum upacara resmi berlangsung, pada tanggal 30 September 2019 bendera berkibar setengah tiang. Hal tersebut dilakukan untuk mengenang gugurnya tujuh Pahlawan Revolusi. Sedangkan, tanggal 1 Oktober 2019 pukul 06.00 Wib maka bendera berkibar satu tiang penuh.
6. Makna 1 Oktober
Hari Kesaktian Pancasila memiliki makna sebagai hari perkabungan nasional karena adanya tragedi penculikan dan pembunuhan tersebut.
Selain itu, Hari Kesaktian Pancasila juga merupakan hari di mana Pancasila dianggap sebagai dasar negara yang tidak tergantikan. Hal ini dikarenakan pada tahun terjadinya Gerakan 30 September, ada beberapa pihak yang ingin merusak paham mengenai pancasila.
Namun hal ini berhasil diredakan dan pemerintah kemudian menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tahun.
Jika Hari Kesaktian Pancasila bertujuan untuk mengenang pahlawan yang gugur pada peristiwa Gerakan 30 September, maka berbeda dengan Hari Lahir Pancasila.
Tak luput pula seuntai bait tercurahkan dari para pejuang bangsa, Lanjutkan Perjuangan Para Pejuang Terdahulu, Karena Perjuangan Kalian Akan Lebih Berat dari Perjuangan Kami. (Lantunan Kopi)