JAKARTA – Phillipines Genome Center (PGC) mengkonfirmasi keberadaan G614 atau varian G mutasi virus corona penyebab Covid-19 dalam sampel kecil kasus dari Kota Quezon. Saat ini, menurut beberapa penelitian internasional, varian G dominan secara global, menggantikan bentuk mutasi sebelumnya yang dikenal sebagai varian D (D614). bioglass
“Melalui pengamatan G614, peneliti mengklaim bahwa mutasi tersebut dapat meningkatkan penularan virus,” ujar PGC melalui buletin SARS-CoV-2 yang terbit 13 Agustus 2020, dikutip dari GMA News pada Selasa, 18 Agustus 2020.
Brca juga:
HUT RI ke-75, Menristek dan ITS Luncurkan Mobil Listrik Pintar iCAR
Dokter yang juga pakar penyakit menular, Edsel Salvana, menduga lonjakan infeksi Covid-19 di Filipina pada Juli lalu sebagian disebabkan oleh varian G tersebut. Meskipun pada saat itu, Filipina belum mendeteksi keberadaannya.
Seperti diketahui, Filipina per artikel ini dibuat telah melaporkan sebanyak 164.474 kasus positif Covid-19 dengan angka kematian sampai 2.681 orang. Dalam peta penularan wabah penyakit ini yang dibuat Johns Hopkins University, Filipina menempati urutan 22 negara penyumbang kasus terbesar, atau teratas untuk kawasan Asia Tenggara. Indonesia tepat berada di bawahnya. bioglass
“Mutasi G614 membuat virus ini jadi lebih menular dengan cepat,” kata Edsel sambil menambahkan, “Jika tidak mengupayakan pengendalian yang cukup, berpotensi menyebabkan kenaikan jumlah kematian.”
Pakar lainnya, Benjamin Co mengatakan, mutasi terbaru virus corona mungkin membuat virus menjadi lebih menular, tapi tidak lebih mematikan. Dia merujuk kepada hasil studi global pada Juli lalu yang dimuat jurnal Cell.
Di sana disebutkan mutasi terbaru berkembang biak dengan cepat di saluran atas pernapasan–hidung, sinus, dan tenggorokan. Tapi yang melegakan, kondisi pasien terinfeksi tidak lalu menjadi lebih parah. bioglass
Penumpang yang memakai masker menaiki Jeepney dengan penghalang plastik di dalamnya untuk menjaga jarak sosial, di Kota Quezon, Metro Manila, Filipina, 3 Juli 2020. Jeepney, yang masyarakat lokal menyebutnya dengan nama dyip atau dyipni, berbentuk seperti mobil jeep dengan badan mobil yang memanjang ke belakang. REUTERS/Eloisa Lopez , Bioglass
Mutasi disebut mempengaruhi protein paku yang digunakan virus corona Covid-19 untuk masuk ke dalam sel manusia. Varian G disebut memiliki lebih banyak protein itu sehingga membuatnya lebih menular.
“Tapi ada kemungkinan lain sebenarnya, mutasi gen tersebut membuat virus ini lebih stabil,” ujar Benjamin Co.
Selain di Filipina, mutasi virus corona ini juga ditemukan di Malaysia. Penelitian Kedokteran Institut Malaysia menemukan G614 dalam empat dari dua kasus klaster virus corona, yakni klaster Sivagangga dan Ulu Tiram.
“Sepuluh kali lebih mudah menginfeksi orang lain, dan lebih mudah menular melalui individu tertentu,” kata Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, tentang varian G virus corona Covid-19 itu.