Imbas Krisis Dunia, Presiden Resmi Alihkan Subsidi BBM Agar Lebih Tepat Sasaran
1. Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.
2. Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi energi 2022 meningkat 3 kali lipat, dari Rp. 152,5 triliun menjadi Rp. 502,4 triliun dan akan meningkat terus. Lebih dari 70% subsidi justru di nikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu. Uang negara harus di prioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat kurang mampu.
3. Saya harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM. Harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian.
4. Sebagian subsidi BBM akan di alihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran.
a). BLT BBM sebesar Rp. 12,4 triliun diberikan kepada 20,65 juta keluarga kurang mampu sebesar Rp. 150 ribu per bulan dan mulai diberikan pada bulan September selama 4 bulan.
b). 9,6 triliun untuk 16 juta pekerja dengan gaji maksimum Rp. 3,5 juta per bulan, dalam bentuk bantuan subsidi upah sebesar Rp. 600 ribu.
c). Saya juga telah memerintahkan kepada Pemda untuk menggunakan 2% dana transfer umum sebesar Rp. 2,17 triliununtuk bantuan angkutan umum, bantuan ojek online dan untuk nelayan.
Pemerintah berkomitmen agar penggunaan subsidi yang merupakan uang rakyat harus tepat sasaran. Subsidi harus lebih menguntungkan masyarakat yang kurang mampu.
Presiden Jokowi, 3 September 2022