Halodunia.net – Satu dari sepuluh wanita di Amerika Serikat mengaku mereka merokok, baik tembakau maupun rokok elektrik. Angka ini dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Kamis (15/4) dilansir dari UPI Health.
Namun, penggunaan produk tembakau oleh wanita Amerika bervariasi di setiap negara bagian. Hanya 7% wanita di California yang menggunakan rokok elektrik, namun jumlahnya meningkat hingga 75% di West Virginia. Dan 20% wanita di Kentucky dan Oklahoma menggunakan rokok tembakau.
Tingkat merokok di negara bagian Alabama, Arkansas, Indiana, Iowa, Kansas, Maine, Mississippi, Missouri, Montana, Nebraska, North Dakota, Ohio, Pennsylvania, South Dakota, Tennessee dan Wyoming mencapai 15%.
Penggunaan rokok tembakau saat ini paling tinggi di antara wanita berusia 45 hingga 64 tahun. Namun, angka ini sudah jauh menurun dibandingkan dengan tahun 2017.
“Meskipun rokok di kalangan wanita telah menurun dari waktu ke waktu, penggunaan produk tembakau masih terbilang banyak,” tulis peneliti CDC.
“Berbagai faktor ikut mempengaruhinya; sosial, lingkungan dan pribadi,” imbuhnya.
Data baru ini didasarkan pada analisis penggunaan tembakau di kalangan wanita di Amerika Serikat pada 2018 dan 2019. Hingga 40 juta orang dewasa secara nasional menggunakan produk tembakau, dan jumlahnya terus menurun sejak tahun 2000, menurut CDC.
Namun beradasarkan penelitian terbaru, lebih dari 200.000 wanita meninggal setiap tahun akibat komplikasi kesehatan yang berkaitan dengan rokok, terutama kanker.
Untuk analisis ini, para peneliti CDC mensurvei hampir 75.000 wanita dewasa berusia 18 tahun ke atas dari seluruh 50 negara bagian dan Washington, D.C.
Peserta ditanya tentang penggunaan tembakau mereka dalam setahun terakhir, termasuk rokok dan rokok elektrik, atau perangkat vaping.
Hasil menunjukkan bahwa hanya di bawah 12% dari peserta yang merokok tembakau, dan 2% menggunakan alat vape. Wanita berusia 35 hingga 44 tahun diketahui tiga kali lebih mungkin merokok daripada mereka yang berusia 18-24 tahun.