Siapa sangka terduga teroris di tulungagung ini ternyata lama berada di luar negeri, sosok teroris yang satu ini akhirnya berhasil dibekuk di Daerah Tulungagung
Terduga teroris berinisial NM (44) warga Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur diamankan Densus 88 Anti Teror Selasa sore, Selasa 30 Maret 2021. Ia memiliki riwayat pernah menjadi buruh migran.
Faisal, kakak ipar NM mengatakan, adik iparnya pernah ke Korea. Kemudian, pernah juga bekerja di Negara Taiwan serta Negara Singapura. “Pernah ke mana-mana. Ke Korea delapan tahun,” tutur Faisal menerangkan kepada Sindonews.com Selasa malam, 30 Maret 2021.
Faisal berada di ruang tamu rumah NM. Ia ditemani kedua orangtuanya, yakni Abu Umar (73) dan Mudrikah, istrinya, serta satu orang tokoh masyarakat Desa Tenggur. Mereka masih kaget dengan peristiwa penangkapan NM dengan dugaan terlibat jaringan teroris. Diceritakan Faisal, NM menikahi adiknya, yakni MB (36), pada tahun 2005. NM berasal dari Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar.
Pria dengan penampilan berjenggot, tapi tidak terlalu tebal tersebut, merupakan jebolan STM. Setahun menikahi MB yang lulusan SMA dan dikarunia anak laki laki (2006), NM mengadu nasib ke Negara Korea. “Tahun 2006 ke Korea,” terang Faisal. Menurut Abu Umar (73) mertua NM dan juga ayah Faisal, menantunya tergolong sukses. Sepulang dari Korea, NM bisa membeli aset berupa tanah serta satu unit truk.
“Cukup sukses,” ujar Abu Umar menjelaskan.
Aset tanah yang dibeli NM berlokasi di Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Sementara truknya ia sewakan ke perusahaan tambang kaolin di wilayah Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar. Karena pandemi Covid-19 yang mengakibatkan perusahaan kaolin berhenti operasi, NM menjual truknya.
“Truknya sudah dijual karena pandemi,” kata Abu Umar yang juga mantan kepala desa Tenggur tahun 1986-1994.
Sepulang dari Korea dan memutuskan bertempat tinggal di Desa Tenggur dengan bertani, NM lebih banyak berada di rumah. Satu satunya yang sering dilakukan saat keluar rumah adalah menjenguk orangtuanya di Nglegok, Kabupaten Blitar. NM merupakan anak tunggal. Ayahnya sudah meninggal, dan saat ini tinggal ibunya yang kondisinya juga sakit sakitan. Selama ini pihak keluarga juga tidak melihat hal hal ganjil pada diri NM.
“Sering keluar untuk menjenguk orang tuanya di Nglegok,” kata Abu Umar.
Selama menjadi menantu, kata Abu Umar, NM tidak pernah kedatangan tamu yang aneh aneh. Perilaku NM juga dinilai wajar. Yakni, bergaul dengan lingkungan sekitar seperti umumnya warga masyarakat. Setiap diundang acara kenduri tahlil, sepengetahuan Abu Umar, menantunya juga kerap datang. Abu Umar tahu hal itu karena ia bertempat tinggal di belakang rumah NM.
“Tidak pernah terlihat aneh. Diundang kenduri juga datang,” terang Abu Umar.
Sebagai orangtua, Abu Umar hanya bisa berharap menantu, anak serta cucunya yang masih berusia dua tahun segera bisa pulang kembali. Informasi yang ia terima, setelah diamankan, petugas membawa NM bersama istri dan anak balitanya ke Mapolres Tulungagung. “Semoga tidak terlibat,” kata Abu Umar.
NM ditangkap saat jalan-jalan sore beserta istri dan anaknya yang masih berusia dua tahun. Ketiganya berboncengan dengan sepeda motor. Penangkapan atas dugaan terlibat jaringan teroris tersebut berlangsung di jalan raya Rejotangan. Dalam penggeledahan di rumah NM, yakni di dalam kamar, kabarnya petugas menemukan dua pucuk senjata api. Hanya saja belum ada petugas kepolisian yang bisa dikonfirmasi.