Polisi Myanmar Gali Makam Angel Berikut Fakta Faktanya

Pihak kepolisian Myanmar akhirnya berencana untuk gali makam Angel, gadis 19 tahun yang diduga tewas tertembak, Kyal Sin atau Angel akhir-akhir ini sedang menjadi sorotan di Myanmar termasuk dunia. Wanita berusia 19 tahun itu tewas karena diduga ditembak oleh polisi saat terlibat aksi demo menolak kudeta pada Rabu (10/3).

Kyal Sin menjadi sorotan karena fotonya saat terlibat demo menarik perhatian dunia. Ia menggunakan pakaian hitam dan celana jeans bertuliskan ‘everything will be ok’ atau semua akan baik-baik saja.

Kyal Sin juga menjadi ikon dalam aksi demo menolak kudeta militer di Myanmar. Foto terakhir sebelum ia ditemukan tewas memperlihatkan dia sedang menoleh ke arah polisi berjaga.

Dikutip dari Reuters, Minggu (7/3), polisi, hakim, dan dokter telah menggali makam jenazah dan melakukan autopsi pada Sabtu (6/3), untuk memastikan penyebab kematian.

Mereka disebut sudah meminta izin pihak keluarga untuk melakukan penggalian makam, tetapi tidak disebut apakah pihak keluarga Kyal Sin merestuinya atau tidak.

Hasil autopsi ternyata memperjelas kematian gadis itu akibat luka tembus di bagian belakang kepala dan sepotong timah berukuran 1,2 cm kali 0,7 cm di otak.

Televisi pemerintah MRTV mengatakan, polisi telah berhadapan langsung dengan para pengunjuk rasa dan luka yang membunuh Kyal Sin berasal dari peluru kaliber 38.

“Oleh karena itu, dapat diasumsikan bahwa mereka yang tidak menginginkan stabilitas, melakukan pembunuhan,” kata MRTV.

Sementara para penentang kudeta mengecam aksi penggalian makam itu karena dinilai sebagai penghinaan terhadap Kyal Sin dan keluarganya.

Sedangkan penduduk setempat mengatakan, penggalian itu dilakukan pada Jumat (5/3) dan dilakukan oleh tim khusus bawah penjagaan polisi dan militer.

BACA JUGA  Presiden Jokowi Sampaikan Ucapan Selamat Atas Jadinya Joe Biden dan Kamala Harris

Kyal Sin merupakan salah satu dari 38 orang yang tewas dalam aksi demo menolak kudeta pada Rabu. Hari itu menjadi hari paling berdarah karena banyaknya korban tewas.

Hingga saat ini, pihak junta militer Myanmar termasuk kepolisian belum memberikan tanggapan atas hal itu.