Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjelaskan, bahwa permasalahan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dirasakan mayoritas warga satuan pendidikan, yakni internet akan segera teratasi.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril menyebut kendala ini akan menemukan titik terang dalam beberapa minggu ke depan.
“Itu memang kendala yang ada, kami coba mudah-mudahan nanti dalam beberapa minggu ke depan akan ada solusi terkait internet ini baik untuk guru maupun siswa sehingga bisa membantu kelancaran itu (PJJ),” ungkap dalam siaran radio, Senin (25/8).
Menurut dia, meskipun terkendala internet, ini lebih baik ketimbang tidak adanya kegiatan belajar mengajar (KBM). Jika itu terjadi, sama saja menelantarkan hak anak atas pendidikan.
“Kita melakukan langkah mitigasi (relaksasi penggunaan dana) untuk tetap terjadi pembelajaran, kita tau efektivitas tidak akan bisa menggantikan tatap muka, daripada no learning, beberapa masih bisa kita upayakan dengan semua keterbatasan yang ada,” ujar dia.
Ia pun mengatakan bahwa pihaknya tengah membenahi segala hambatan yang ada di PJJ. “Kita terus untuk memperbaiki dan internet ini semoga dapat segera dapat jawaban untuk semua guru dan murid di Indonesia,” imbuhnya.
Selain menangani kendala internet, Kemendikbud juga telah mengeluarkan kurikulum darurat yang merupakan penyederhanaan berisikan konsep esensial pendidikan.
“Kami lihat banyak teman-teman guru yang kesulitan, soal kurikulum, karena pandemi ini harus melakuian penyesuaian merasa khawatir. Makanya kita mengeluarkan kurikulum darurat ini,” terang Iwan