Halodunia.net – Salah satu penyebab terjadinya perceraian adalah komunikasi yang tidak berjalan dengan baik. Masing-masing berkomunikasi dengan caranya sendiri.
Padahal, gaya komunikasi antara perempuan dan laki-laki sangat berbeda. Sehingga, penting bagi pasangan untuk saling mengetahui gaya komunikasi perempuan dan laki-laki agar tidak terjadi salah paham atau hati yang terluka.
Di kesempatan kali ini, halodunia.net akan bahas seperti apa perbedaan gaya komunikasi antara perempuan dan laki-laki secara umum.
1. Saat tertekan, perempuan lebih senang berbicara sedangkan laki-laki berusaha memecahkan masalahnya
Perbedaan gaya komunikasi antara perempuan dan laki-laki yang harus diketahui adalah sikap ketika menghadapi masalah.
Hal ini sangat penting untuk masing-masing saling mengetahui. Sebab, jika salah dalam menghadapi masalah, bisa-bisa akan muncul masalah baru yang lebih serius.
Di situasi tertekan atau dalam menghadapi suatu masalah, perempuan cenderung senang berbicara. Perempuan akan menceritakan masalahnya.
Atau jika perempuan sedang marah, kesal, dan bad mood ia juga akan sering mengoceh banyak hal.
Di saat seperti ini, laki-laki harus paham kalau perempuan butuh seseorang mendengarkan ceritanya.
Tapi hati-hati. Jangan terburu-buru memberikan solusi. Sebab, biasanya perempuan bercerita hanya untuk melampiaskan emosi dan pikirannya, bukan untuk dicarikan solusi.
Jika terburu-buru memberikan solusi, perempuan cenderung akan merasa disalahkan atau dinasehati yang membuat ia semakin tertekan.
Beda halnya dengan laki-laki. Saat laki-laki sedang menghadapi tekanan dan masalah mereka cenderung akan diam.
Diamnya para laki-laki bukan karena ia kesal dengan pasangannya, tapi ia sedang membutuhkan waktu untuk menyelesaikan masalahnya. Dibandingkan bercerita, laki-laki cenderung berpikir.
Jadi, jika suami pulang kerja dan tiba-tiba menjadi diam, Mama jangan memarahinya karena tidak menyapa atau menjawab pertanyaannya. Apalagi saat Mama menanyakan masalahnya dan mencoba membantunya.
Laki-laki cenderung memiliki harga diri yang tinggi. Ia akan merasa dirinya terluka jika istrinya berusaha menyelesaikan masalahnya. Ia bisa merasa tidak dihargai atau dipercaya sebagai seorang suami.
2. Laki-laki berbicara secara ‘to the point’ sedangkan perempuan tidak
Dalam kemampuan berbicara, anak perempuan cenderung lebih cepat berbicara karena bagian otak kemampuan bahasanya berkembang lebih cepat.
Secara struktur otak kemampuan berbahasa antara laki-laki dan perempuan pun berbeda. Hal tersebut membuat gaya komunikasi perempuan dan laki-laki berbeda.
Dalam struktur kalimat ketika laki-laki berbicara, mereka akan menggunakan bahasa yang tidak bertele-tele. Sedangkan perempuan senang dengan menggunakan perumpamaan dan menceritakan latar belakang topik pembicaraan.
3. Perempuan mampu berbicara seribu topik sedangkan laki-laki tidak
Perbedaan lainnya dalam gaya komunikasi perempuan dan laki-laki terletak pada kemampuan dalam membicarakan topik tertentu.
Berbeda dengan laki-laki yang hanya menggunakan satu sisi otak kiri, perempuan berbicara menggunakan dua sisi otak, yaitu bagian depan kiri dan kanan sebagai pusat pengendalian bahasa.
Hal tersebut membuat perempuan memiliki kemampuan untuk membicarakan berbagai topik. Bahkan, saat berbicara pun telinga perempuan tetap aktif sehingga mudah beralih ke topik lain yang tidak saling berkaitan.
Berbeda halnya dengan laki-laki, mereka tidak memiliki kemampuan seperti perempuan. Sehingga, laki-laki lebih sedikit menggunakan kosa kata dan hanya fokus pada satu topik pembahasan.
4. Saat melakukan sesuatu, laki-laki memiliki fokus yang tinggi sedangkan perempuan multitasking
Kemampuan fokus laki-laki tinggi. Saat ia mengerjakan suatu pekerjaan, otaknya aktif dan terfokus pada hal yang dikerjakannya. hal tersebut membuat laki-laki cenderung tidak mendengarkan apa yang sedang perembuat katakan.
Jadi, jangan heran saat Mama memanggil suami yang sedang bekerja tapi ia tidak memberikan respon. Walaupun sudah menggunakan suara nyaring atau memanggilnya ribuan kali sekalipun, saat ia dalam mode fokus maka ia tidak akan mendengar panggilan Mama.
Jadi, jika suami Mama sedang fokus bekerja dan Mama membutuhkannya maka dekati dan tepuk ia agar laki-laki tahu dirinya sedang diajak berbicara.
Berbeda halnya dengan perempuan. Perempuan cenderung bisa melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu.
Hal tersebut dikarenakan indera pendengarannya selalu aktif saat melakukan pekerjaan apa pun. Walaupun sedang masak, saat anak tiba-tiba sedikit merengek, Mama akan dengan cepat menyadarinya.
Perbedaan gaya komunikasi perempuan dan laki-laki ini adalah rancangan yang memang diciptakan sesuai dengan peran masing-masing. Sebagai pasangan suami-istri, masing-masing harus mengetahuinya agar saling paham satu sama lain dan tahu komunikasi seperti apa yang harus dilakukan agra tidak ada kesalahpahaman.