Halodunia.net – Huawei tidak main-main membuat sistem operasinya sendiri HarmonyOS atau HongmengOS, menyusul kebijakan pemerintahan Trump yang melarang Huawei menggunakan sistem operasi Android beserta Google Mobile Services (GMS).
Hingga saat ini, rekonsiliasi bisnis Huawei dan Google belum bisa kembali normal setelah Huawei masuk ke dalam daftar hitam (entity list).
Huawei mulai menggunakan HarmonyOS dan perlahan menggantikan Android dari smartphonenya. Huawei baru saja merilis antarmuka EMUI 11 versi stable untuk beberapa model ponsel pintarnya di China. Di dalam pembaruan ini muncul indikasi sistem operasi Android akan mulai digantikan.
Salah satu tanda-tandanya adalah perubahan teks yang muncul dalam layar ketika ponsel mulai diaktifkan. Tulisan “Android” tidak lagi menggunakan gaya huruf (font) resmi sebagaimana smartphone yang didukung sistem operasi buatan Google itu.
Logo Android pun tidak terlihat menyertai tulisan tersebut. Tanda lainnya ditemukan di menu “About Phone”. Dalam deskripsi patch keamanan hanya tertulis “Security Patch” alih-alih “Android Security Patch Level”.
Bulan September lalu, Huawei resmi memperkenalkan HarmonyOS 2.0 versi beta. HarmonyOS 2.0 SDK (software development kit) akan dirilis 18 Desember mendatang seperti dikutip Gizchina.
President of Huawei Consumer Business Software, Wang Chenglu, mengatakan HarmonyOS 2.0 rencananya akan mulai digunakan di perangkat smartphone Huawei pada awal tahun 2021. Nantinya para pemilik ponsel Huawei akan bisa beralih dari Android ke HarmonyOS.
Sejak memperkenalkan HarmonyOS, Huawei sempat bersikukuh bahwa sistem operasi ini bukanlah pengganti Android.
HarmonyOS akan digunakan untuk lintas perangkat Huawei, mulai dari PC, smartwatch, smart TV, tablet, hingga head unit yang terpasang di dalam mobil.
Huawei mengklaim HarmonyOS akan membawa peningkatan dari segi keamanan, sistem pendeteksi suara, dan kemampuan transfer data lintas perangkat yang lebih cepat.
Baca Juga : Hasil Tes Covid-19 Dipengaruhi Oleh Beberapa Faktor