Alergi terkadang tiba-tiba kambuh tanpa disadari bagi penderitanya. Yang mana tubuh atau area tertentu akan terasa gatal, kemerahan hingga kulit tampak pecah-pecah.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS Adi Husada Undaan Wetan Surabaya dr Liana Verawaty M Biomed SpKK mengatakan, jika alergi tidak segera ditangani dengan baik, maka yang terjadi dapat menimbulkan rasa sesak napas. Meskipun penderitanya tidak memiliki riwayat asma.
“Alergi bisa sampai asma, alergi macam-macam yang diserang. Mulai dari kulit, mukosa (mata, bibir, Red), saluran pernafasan yang paling parah. Bisa sampai sesak nafas nggak hanya orang yang punya asma kalau alergi parah bisa sampai sesak,” katanya.
Jika sudah timbul rasa sesak napas, salah satu cara untuk mengatasinya yaitu segera diberi pertolongan ke rumah sakit. Pasien dibawa ke IGD kemudian diberikan suntik alergi untuk meredakan keluhan pada pasien. “Segera dibawa ke IGD (jika sesak nafas), kalau kedua matanya sudah bengkak juga harus segera dibawa (ke IGD, Red). Disuntik alergi. Kalau masih di rumah mesti diobat anti alergi,” ujarnya.
Liana menyampaikan, alergi memiliki macam-macam penyebab, selain makanan salah satunya terhadap suhu. Rupanya, seseorang bisa timbul alergi pada suhu yang terlalu panas atau dingin. “Klinisnya ke kulit, gatal, merah, kulit pecah-pecah (kulit telapak kaki) dari udara dingin ke panas kulitnya tidak tahan. Bibir pun juga,” ucapnya.
Dia juga menjelaskan, alergi itu berhubungan dengan daya tahan tubuh. Jika orang tersebut memiliki imunitas baik, seperti rajin olahraga akan tidak mudah alergi. Berbeda dengan orang yang tidak pernah berolahraga dan memiliki imun kurang baik akan mudah alergi.
“Supaya nggak gampang alergi harus rajin olahraga, gaya hidupnya diubah menjadi lebih sehat, makan sayuran, buah-buahan yang mengandung vitamin C dan E. Penggunaan pelembab juga penting terutama untuk hawa dingin, seperti habis mandi kelembaban kulit dijaga. Air suhu biasa tidak dingin atau panas,” jelasnya.
Ada pun alergi terhadap keringat pada tubuhnya sendiri. Untuk menghindari hal tersebut dapat menggunakan baju berbahan katun dan mandi rutin dua sampai tiga kali dalam sehari.
Liana menjelaskan, alergi itu bisa bersifat akut dan kronis. Dermatologis akut berupa merah, bengkak hingga melepuh tetapi ada rasa gatal. Sedangkan kronis bisa terjadi penebalan kulit, pecah-pecah seperti kulit bergaris-garis. “Tapi kalau alergi ada penyebabnya, gimana caranya mengobati harus tahu alerginya apa,” ucapnya.
Tiba-tiba seseorang alergi makanan juga bisa karena daya tahan tubuh tidak bagus. Sebab, alergi bisa muncul melalui proses imunologis. Agar bisa menangani alergi sendiri di rumah dan tidak menjadi parah, sediakan obat anti gatal hidrokortison. Tetapi, untuk penanganan lebih lanjut ke dokter kulit.
“Bisa jadi, saat ini makan tidak apa-apa, tapi jadi terkumpul dan suatu saat bisa keluar alerginya. Misalnya dulunya tidak apa-apa makan udang sekarang jadi alergi itu bisa saja. Kalau udang bisa nggak bersih atau fresh,” pungkasnya.